Bahagia Setiap Saat


Bahagia Setiap Saat

Mungkinkah seseorang selalu merasa bahagia setiap saat? Siapapun dia, apakah ia orang kaya atau miskin, tua atau muda, sehat atau sakit, pejabat atau rakyat biasa. Mungkinkah seseorang mengatur rasa bahagia di dalam
hatinya? Jawaban dari pertanyaan itu bisa “Ya” atau “Tidak”. Anda pilih
yang mana, kalau Anda punya jawaban “Ya,” ada baiknya meneruskan
membaca artikel ini dan langsung mempraktekkannya.

Dalam salah satu Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa
bahagia merupakan keadaan atau suasana hati yang tentram dan
damai, suasana hati yang bebas dari rasa susah. Yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana agar kita tetap bahagia walaupun tujuan, cita-cita
dan harapan yang kita inginkan tidak  tercapai? Rasa bahagia adalah masalah perasaan. Dan yang menarik adalah keadaan perasaan bisa dipengaruhi oleh kondisi spiritualitas, pikiran dan fisiologis seseorang.

Bahagia Setiap Saat

Dalam konsep NLP (Neuro Linguistic Programming), yang ditemukan oleh Richard Bandler dan John Grinder disebutkan bahwa bagaimanapun
keadaan perasaan saat itu, kita dapat mengubahnya dengan mengubah
keadaan (state) kita, yaitu dengan mengubah kondisi fisiologis dan
fokus pikiran. Kalau perasaan kita sedang sedih, malas, kecewa, takut,
atau perasaan negatif lainnya, maka kita bisa mengubah perasaan
negatif tersebut menjadi perasaan yang positif seperti bahagia, nyaman,
tentram, damai, dan perasaan positif lainnya.

Bahagia Setiap Saat. Bagaimana caranya?

Ketika kita merasa kecewa, maka usahakan agar kita segera mengubah fokus pikiran dari masalah yang membuat kita kecewa kepada masalah lain yang dapat membuat perasaan bahagia.
Buatlah 5-10 daftar kejadian, pengalaman atau ide yang membuat merasa bahagia. Kemudian, saat kita mengalami emosi negatif, maka bayangkan segera dengan  penghayatan yang mendalam kejadian, pengalaman atau ide-ide yang membuat bahagia tersebut.

Selain cara di atas, bisa juga dilakukan dengan mengubah kondisi fisiologis. Contoh: saat mendapatkan sebuah masalah, ubahlah posisi  tubuh dari berdiri menjadi duduk, dari berjalan menjadi berlari, kondisi diam menjadi berdzikir, dari duduk menjadi berbaring, nafas sesak/tidak  teratur menjadi nafas yang teratur dan dalam. Jadi, kita harus melakukan gerakan tubuh yang berbeda dengan posisi tubuh saat kita merasa kecewa. Dengan perubahan fisiologis tersebut, maka perasaan akan berubah dari emosi yang negatif menuju emosi yang positif dan nyaman.

Pada sisi spiritual, setiap agama mengajak manusia agar selalu taat
dan menyerahkan persoalan hidupnya kepada Allah. Hidup adalah ujian
dari Allah dan kita harus berjuang untuk mengatasi masalah kehidupan.
Oleh karena itu, kita harus memiliki cara pikir, perasaan, kehendak,
sikap dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai keimanan (spiritual).

Apabila hal tersebut diterapkan, maka kita akan selalu bahagia dalam
menghadapi situasi apa pun dan di mana pun. Mengapa? Karena
perasaan itu ada di dalam hati dan hati memerlukan nilai-nilai spiritual
untuk menghidupkannya. Dan hati selalu dibolak-balik oleh Allah Sang
Pemilik Alam, sehingga masalah keimanan kepada Allah jangan sampai
terabaikan.

Allah memberitahu kita dalam banyak firmanNYA antara lain:
“Dan Orang-orang yang beriman menjadi tentram hati mereka dengan
mengingat Allah. Dan Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, maka
hati akan menjadi tentram.” (Ar-Ra’du: 28). Kemudian Allah berfirman:
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung.” (Ali ‘Imran: 173).

Apabila firman Allah di atas diamalkan dalam kehidupan, maka tak
ada masalah, bencana atau apa pun yang mampu membuat kita sedih,
takut, kecewa, dan perasaan negatif lainnya. Dengan keyakinan yang
teguh dengan nilai spiritual, maka kita dapat menikmati setiap masalah
kehidupan dengan perasaan yang damai dan tentram sepanjang waktu
hidup ini.

Sebaliknya, apabila kita fokus pada perasaan negatif, maka ia bisa
menjadi beban hidup. Hidup hanya sebentar, mengapa kita harus
dibebani oleh perasaan sedih, kecewa, gelisah dan perasaan negatif
lainnya. Jika hidup tanpa beban, kita akan mampu berlari lebih cepat
menuju tujuan, cita-cita dan impian yang diinginkan, baik kebahagiaan
kehidupan dunia maupun kebahagiaan akhirat.

Allah telah memberikan jalan agar dapat menikmati hidup ini. Intinya adalah kita bisa merasa bahagia dengan kiat-kiat di atas, tanpa harus menunggu menjadi orang kaya, orang berpangkat, atau sudah menjadi orang yang sukses. Mari jalani dan nikmati waktu demi waktu hidup ini dengan perasaan bahagia, kapan saja, di mana saja, sepanjang masa hidup kita. Jadikan waktu hidup ini untuk selalu bahagia bersama Allah, selalu bersyukur atas kebaikanNYA yang begitu berlimpah dan selalu berusaha menyiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal selama-lamanya.

( Bersambung ke >>> Ingin Bahagia? Kembalikan Semua Masalah Kepada Allah )

Bagaimana Pendapat Anda? Silakan tinggalkan pertanyaan/ komentar/pesan/kritik yang membangun di kolom Komentar.

Konsultasi /Terapi di Hipnoterapi Banjarmasin  :

HP/WA. 0821.4886.9567

Follow IG : @Hipnoterapi_Banjarmasin