Bagaimana Bahagia dengan Positive Thinking and Good Feeling? Setiap hari kita menghadapi ujian kehidupan; musibah, kematian, sakit,
kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat, gagal ujian, gagal mencapai target/tujuan dan berbagai macam ujian kehidupan lainnya. Karena terlalu sering ujian itu menimpa, bahkan beruntun menimpa diri, sehingga timbul perasaan bahwa “saya telah gagal”, “saya tidak layak”, “doaku tidak dikabulkan”, “saya tidak mungkin berprestasi”, “Tuhan tidak adil” dan kalimat negatif lainnya.
Kalimat negatif yang demikian, apabila terus diulang dalam pikiran dan pe
rasaan seseorang, maka akan menjadi sebuah keyakinan yang menyebabkan
turunnya batas kemampuan orang tersebut. Keyakinan ini bagaikan
rem yang menghambat perubahan dan kemajuan seseorang di berbagai bidang kehidupannya, dan akhirnya menumbuhkan perasaan takut dan ragu dalam menghadapi kehidupan dan mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, bagaimanapun ujian hidup yang dihadapi, apapun
pekerjaan/jabatan yang dimiliki dan dalam kondisi bagaimanapun, kita
harus selalu berpikir positif dan mengontrol perasaan agar selalu positif
(sangka baik, mengambil hikmah dan fokus pada sisi positif sebuah
peristiwa).
Teori Appreciative Inquiry menjelaskan bahwa penggunaan
kalimat positif akan banyak memberikan manfaat yang sering tidak
terduga dan penggunaan kalimat negatif akan memberikan kerugian,
apalagi dalam hubungan dengan orang lain.
Berapa sering kita berpikir atau ada perasaan ingin menghubungi
seseorang, ternyata orang tersebut datang atau menghubungi kita?
Berapa kali bermaksud untuk melakukan sesuatu, lalu ada orang lain
yang datang membantu melakukannya? Apakah ini kebetulan? Tentu
tidak, tapi Allah Yang Maha Kuasa mengabulkan apa yang terlintas
dalam hati dan pikiran. Karena itu, jagalah pikiran dan perasaan kita.
Allah berfirman dalam hadits qudsi, “Aku tergantung pada prasangka
hamba-Ku kepada-Ku.” (Bukhari dan Muslim).
Pastikan kita fokus kepada niat atau motivasi yang baik, perasaan yang
positif, kalimat-kalimat positif, fokus pada penyelesaian masalah dan hindari berputar di wilayah fitnah, buruk sangka, pikiran, perasaan negatif, kalimat-kalimat negatif, serta terfokus kepada perasaan negatif akibat masalah (merasa susah, kecewa, sakit hati dan lain sebagainya).
Bahagia dengan Positive Thinking and Good Feeling
Waspadalah dengan buruk sangka karena hal ini akan menyebabkan
hidup tidak bahagia, karena pikiran dan perasaan diisi dengan hal-hal
negatif yang belum pasti kebenarannya. (Sebuah informasi harus dicek
dulu kebenarannya apakah sudah “BAL” = Benar, Akurat, Lengkap).
Kalau hanya fitnah dan buruk sangka, maka ingatlah sabda Nabi SAW,
“Waspadalah dengan prasangka (buruk sangka), karena sesungguhnya
prasangka adalah ucapan (hati) yang paling dusta.” (Bukhari dan Muslim).
Daripada sibuk dengan buruk sangka, pikiran dan perasaan negatif
lainnya, lebih baik fokus pada perbaikan diri, raih sukses dan prestasi,
memberi manfaat pada masyarakat, bekerjasama dalam hal-hal yang
bisa disepakati dan berlapang dada terhadap perbedaan. Tugas kita
adalah saling memberi nasehat dalam kebenaran dan kesabaran, Allah
yang akan menilai dan memberi balasan terhadap amal yang dikerjakan.
Semoga kita bahagia dunia dan akhirat.
Be Positive Thinking and Good Feeling
( Bersambung ke >>> Bahagia Karena Senyuman )
Bagaimana Pendapat Anda? Silakan tinggalkan pertanyaan/ komentar/pesan/kritik yang membangun di kolom Komentar.
Konsultasi /Terapi Berpikir Positif :
HP/WA. 0821.4886.9567
Follow IG : @Hipnoterapi_Banjarmasin